Rabu, 03 Agustus 2016

The Adventure of Archi : Lost In Paradise Part 1

        
          Jakarta, 27 Juli 2016

          “Archiiii, bangun,, hari ini kan kita mau ke Surabaya, masa’ lupa!!!” “Makanya, ga usah tidur malem2 segala!!!!!”.

          Pagi itu dengan terpaksa kubuka mataku dan kurelakan waktu tidurku yang sangat berharga. Pagi itu aku dan keluargaku berencana berpergian ke Surabaya menggunakan pesawat. Oh iya, perkenalkan, namaku Romy Archilans, bule banget yah haha. Banyak yang menertawakan namaku mungkin karena aneh dan jarang di negeri seperti Indonesia ini. Ayah dan ibuku asli Indonesia, tapi entah mengapa mereka menamaiku seperti itu. Di sekolah aku selalu dipanggil Romy, tapi jika sudah sampai rumah, yahhh, pasti aku selalu dipanggil dengan nama Archi, seperti anak kecil saja…

          “Chi, kamu lihat handphoneku ga?” tanya kakakku yang sangat menjengkelkan. “Enggak” jawabku cuek. “Hihh dimana ya, pacarku pasti udah nelpon nelpon dari tadi, hmmmm”. Lalu ia pergi entah kemana. Kakakku yang cowok itu emang rada-rada, dia suka lupa nyimpan barang-barangnya sendiri, tapi walaupun suka bikin kesal aku selalu menghormati dia karena dia kakakku satu-satunya. 

          “Mandi yang cepat ya, kita bakal dijemput taxinya jam 07:15” ucap mamaku dari dapur. Setelah beberapa menit dan semua sudah siap aku disuruh mengecek keadaan rumah apa sudah siap untuk ditinggal beberapa hari. Semua lampu sudah kumatikan, dan air sudah kucek, yappppp siap untuk ditinggal. Saat ingin meninggalkan ruang tamu, aku sempat melihat suatu bola kecil berwarna emas yang mengeluarkan cahaya, terang sekali mungkin karena lampu sudah kumatikan. “Ini apaan ya, punya dedek kali ya ?” “Tapi masa’ iya, kan dia udah gede ngapain mainan ginian hmmm”. Setelah memasukkan bola itu ke tas ranselku aku langsung keluar dan mengunci rumahku itu. 

          “Kak Archi kok lama sih, ngapain aja?” tanya adikku “Jullie” yang cantik dan masih berusia 14 tahun itu. “Eng,, enggak, tadi sih ka Archi liat bola warna emas gitu di ruang tamu, punyamu ya?” “Hah, bola apaan, aku ga pernah punya mainan bola ah, punya mas Ricky kali” ucapnya lalu kepalanya masuk kembali ke dalam taxi. Hmmm, terus yang kuambil tadi bola apaan ya… Ah sudahlah, paling punya tetangga ketinggalan disitu. 

          Bandara Internasional Soekarno Hatta 08:00 

          “Haduhhhhhhhh , mama lupa” tiba-tiba mama mengagetkan kami sekeluarga saat sudah berada di dalam bandara. “Ada apa sih ma? Kok sepertinya kaget banget” ucap papaku berusaha meredakan suasana. “Mama lupa pa, teman mama di Surabaya kan nitip oleh-oleh makanan ringan yang mama janjiin itu loh pa, dia pingin bgt”. “Yaudahlah ma, bilang aja maaf kita ga sempet beliin” sambung papaku. 

          Setelah kami berlima check-in dan sudah memasukkan semua koper ke bagasi kami duduk-duduk di ruang tunggu untuk menunggu pesawat rute Jakarta – Surabaya pukul 09:30. Cukup lama menunggu, aku hanya duduk melihat orang-orang sedangkan kakakku asyik mainan game menggunakan tabnya. Dan tiba-tiba kakakku yang asyik bermain game itu langsung berdiri seraya mengatakan “O iyaa, kan makanan ringan itu di jual di bandara juga, tapi jualnya di yang depan tadi sih hehe, minta beliin Archi aja kedepan haha”. “Dih apaan, ga mauuu, beberapa menit lagi kan kita bakal take off, gimana sihh” jawabku kesal. 

           “Mohon maaf, penumpang pesawat dengan nomor keberangkatan XXXXXX dimohon menunggu beberapa saat lagi karena masalah operasional” suara itu langsung memotong percakapan kami tadi. “Yesss, tuh delay pesawatnya, sana beliin makanannya”, ucap kakakku seolah-olah menang. “Iya dong Archi, mama tolong ya :) kamu mau kan?” sambung mamaku. Ya udah deh, kalau mamaku yang nyuruh ya aku ga berani nolak, hmmmm… 

          Terpaksa aku turun lagi ke lantai bawah sendirian demi beli makanan itu -__-. Aku membawa ranselku soalnya selain tidak terlalu berat aku tidak mau selagi aku pergi kakakku yang paling iseng sedunia itu membuka barang-barangku. Cukup jauh juga ternyata tokonya. Sesampainya di toko itu aku hanya bisa menghela nafas. Gila panjang banget antriannya, cukup ga ya waktunya. Kan ga lucu kalau ketinggalan naik pesawat cuman gara-gara makanan ringan doang. Tapi setelah melihat jam tanganku, aku tahu kalau waktunya bakal sempat. Ah nanti setelah beli kan aku bisa langsung lari. 

          Setelah sekitar 10 menitan mengantri, akhirnya makanan itu sudah ada di tanganku, lalu aku bergegas lari menuju ruang tunggu di lantai atas. 

          To be continued ... 

2 komentar:

Putri mengatakan...

haha suka suka,,jgn lama2 y qi part 2nya

Anonim mengatakan...

dia ketinggalan pesawat y pasti??? atau gmn? g sabarrrr,,,

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...