“Duggg” karena dari tadi berlari tak kusadari tenyata aku baru saja menabrak seorang perempuan yang kuterka umurnya seumuran denganku. “Ma,, maaf aku sedang buru-buru, sini kubantu” ucapku lirih. Aku tidak tahu kenapa dari tadi dia merunduk terus, aku takut telah membuatnya marah karena memang barang-barangnya yang sudah ia tata rapi di trolley menjadi berantakan sekali. “O,, okay aku bantu bawakan barang-barangnya ya, jangan marah dong”. Dan tiba-tiba ia menoleh ke arahku dan aku langsung tak sadarkan diri…..
“Di…dimana ini, siapa kamu ?” tanyaku gemetaran. Ternyata di balik wajah cantiknya, senyum perempuan ini cukup menyeramkan. Aku saat ini sedang berada di tempat yang lumayan gelap, mungkin di salah satu gudang di bandara ini. Setelah memandangi satu sama lain tanpa kata-kata ia memulai percakapan. “Kamu mencuri benda itu ya” tiba-tiba raut mukanya menjadi sedih. “Me,, mencuri apaan? Aku ga pernah nyuri barang-barang dari kamu, kita kan baru ketemu, aneh aneh aja kamu” jawabku tidak terima.
“Tapi, kata Tuan William benda itu ada di daerah ini, dan radarku membawaku bertemu denganmu.” “Wait,, wait,,, sebenarnya benda apa sih yang kamu omongin itu?” “Bola emas King Lazer”. “Hahhhh” aku bingung dia ngomong apa, tapi aku tahu mungkin maskud dia bola emas yang aku ambil di ruang tamu rumahku tadi pagi.
“Namaku Ashley Ryn Lisa, panggil saja Lisa. Aku diutus Tuan William untuk kesini bertemu denganmu. Asal kamu tahu saja, bola emas itu sangat bermanfaat buat kami. Beberapa waktu yang lalu, bola emas itu berada di tangan King Lazer, dia merupakan seseorang yang sangat hebat, tetapi juga sangat jahat. Aku dan hampir semua orang di negeriku sudah bersusah payah untuk mendapatkan bola itu” ucapnya yang makin membuatku bingung. “King Lazer? Bola Emas? Hah? Kamu datang dari mana sih” jawabku terbata-terbata. “Panjang sekali ceritanya, cepat serahkan saja bola itu dan aku akan meninggalkanmu & tidak akan menyakitimu.
“Bzzz, bzzz” tiba-tiba terdengar suatu bunyi dari tas ranselku memotong percakapan aneh kami. “Se,, sebentar” ucapku kepada Lisa. “Haloo??” “Hahhhh,, jadi beneran kamu yang nyembunyiin handphone ku !!! kembaliin sekarang ga!!! Pake acara bilang halo halo segala, kaya orang ga bersalah” suara melengking yang sangat khas itu seakan-akan menusuk telingaku. Lalu aku berpikir, loh, kok bisa-bisanya handphone Ka Ricky ada di tasku ya. Mungkin dia sangat penasaran sekali dimana handphonenya sampai-sampai dia menggunakan handphone Jullie untuk mengecek dimana keberadaan handphonenya.
Lalu beberapa saat kemudian Ka Ricky berbicara lagi “Heh kamu dimana hah? Ayolah sini udah mau take off ini, gimana sih?? Mau ke Surabaya atau engga?” Sesaat aku lupa kalau kami ingin melakukan perjalanan ke Surabaya. “A,,aku entah dimana ini, aku lagi diculik” lalu aku dengan cepat share location ke sosmed Jullie untuk meminta bantuan barangkali Ka Ricky bisa membantu.
“Tittt,,” setelah mendengar percakapan kami barusan, Lisa yang ada di depanku langsung mematikan handphone Ka Ricky dan membuangnya ke lantai. “Sini bolanyaaa!!!!!”. “I,, iya sabar coba” tanganku berusaha mencari bola emas yang tadi aku simpan di dalam tas ranselku.
09:20 di suatu tempat di Bandara Soekarno Hatta
Dengan cepat Ricky langsung turun demi mendapatkan handphonenya kembali. Tetapi ternyata pesawat sudah datang dan petugas bandara sudah menyuruh penumpang untuk naik.
“Ayo kita naik Jullie, nanti Ka Archi dan Ka Ricky menyusul” ujar Mama Archi lembut kepada Jullie. “I,,iya ma”. Lalu beberapa menit pun berlalu tanpa kehadiran Archi maupun Ricky. “Ma, kok feelingku ga enak ya tentang Ka Archi, aku pergi dulu ya ma” dan tiba-tiba Jullie kembali masuk ke dalam bandara dengan cara menerobos petugas dan beberapa pramugari. “Ju,, Jullieee !!, kembaliiiii”
Tak sempat untuk keluar, Papa dan Mama Archi seakan-akan terperangkap di dalam pesawat dimana ketiga anaknya masih berada di dalam bandara. “Ba,, bagaimana ini pa, pesawat bentar lagi terbang” ucap Mama Archi sangat sedih. “Tenang ma, kan ada Ricky, pasti dia akan melakukan sesuatu, nanti setelah sampai kita langsung hubungi mereka, OK?” ucap papa. “OK pa…..”
To be continued ...
2 komentar:
wih anak2nya ada di bandara semua,, jdi yg berpetualang g cuman si Archi y sid? lanjuttt sid, dijadiin novel lah sid nanti suatu saat haha
jeng jeng jeng ..... ky de javu sm cerita ini, tpi entah cerita apa, apa cmn perasaan y
Posting Komentar